SMK PELITA BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH
Halaman
ALAMAT
Jl. Raya Barat No. 69 Bangunrejo, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah Kode Pos 34173 Telp. (0729)7375067
Sabtu, 20 Agustus 2016
Minggu, 26 Mei 2013
Pemberian piagam penghargaan
disela sela acara pelepasan siswa kelas XII TP. 2012 - 2013 pada tanggal 21 maret 2013 Yayasan Pelita memberikan piagam penghargaan kepada Waka, kajur, wali kelas dan guru terbaik untuk tahun pelajaran 2012 - 2013
Minggu, 10 Maret 2013
Selasa, 12 Februari 2013
Pandangan Kepemimpinan
Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui
pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui
membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik
maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin
tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani
berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin
seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai
energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan
dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi
positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau
bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena
itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin
mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi
dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus
diikuti dengan kepedulian.
Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin
harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan
dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi.
Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’
sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan
untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu
tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri
sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas,
kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
Sinergi
Orang yang berprinsip
senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu
mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan
memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster
International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi
hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus
dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin
harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.
Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri
terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan:
Pemahaman materi;
Memperluas materi melalui belajar dan pengalaman
Mengajar materi kepada orang lain;
Mengaplikasikan prinsip-prinsip;
Memonitoring hasil;
Merefleksikan kepada
hasil;
Menambahkan
pengetahuan baru yang diperlukan materi;
Pemahaman baru; dan
Kembali menjadi diri
sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan
yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan
buruk, misalnya:
Kemauan dan keinginan sepihak;
Kebanggaan dan penolakan; dan
Ambisi pribadi.
Untuk mengatasi hal
tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan
pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak
dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual
seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena
itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga
akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional
dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan
berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah
melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan,
mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan
pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan
kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan
dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan
dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam
pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang
pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas
secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
Langganan:
Postingan (Atom)